Rabu, Mei 4

Business Intelligence (BI)

Setelah jalan beberapa tahun istilah BI makin populer. Saya coba
melihat apa itu BI, pengamatan saya solusi BI secara mudahnya
memiliki building block sebagai berikut:

1. Data Structure – data structure BI biasanya menganut Star Schema.
Dimana satu object data (FACT) bisa dipandang dari berbagai sudut
pandang (DIMENSION). Mis; Transaksi PO dilihat dari dimensi Product,
Vendor, dan Customer. Betul kata Pak Irsal – pivot excel. Kalau
design data kita nggak bisa dibuat pivot excel dengan mudah berati
design Star Schema kita pasti salah. Data structure ini cara
penyimpanannya berkembang, tujuannya satu – supaya retrieve datanya
cepat – maka keluarlah metoda penyimpanan dengan menggunakan Cube
(kalau pakai RDBMS biasa yah semacam summary table. Methoda ini bisa
dikenal dengan OLAP – ada Relational OLAP (ROLAP), Multidimensional
OLAP (MOLAP) atau Hybrid OLAP (HOLAP). Anda bisa cari di internet
konsepnya.

2. ETL – Extract Transfor Loading. Karena BI bisanya memadukan
informasi dari berbagai sumber informasi maka dibutuhkan satu engine
yang dapat menarik data dari sumbernya, merubah formatnya supaya
seragam (data tanggal harus sama, kode Customer harus sama dsb), lalu
dimasukkan ke dalam struktur data yang kita siapkan tadi sudah. Dari
jaman jebot kita sudah bisa melakukan ini. Misalnya: di Oracle pakai
aja PL/SQL, buat procedure lalu kita schedulekan jobnya. Iya kalau
sumber datanya satu, kalau banyak? Gimana dengan lintas platform -
data source di Unix data warehouse di Windows? – gimana kita ngontrol
sequence-nya, gimana kita tahu ada sequence yang fail, gimana kita
bisa restart dengan mudah? Biasanya solusi BI meng-cover ETL tool
ini. Ada juga beberapa vendor yang fokus produce ETL tool seperti
sunopsis misalnya.

3. Reporting Tool – Setelah data masuk paling gampang kita keluarkan
menjadi report. Entah itu report tabular atau charting. Yang ini juga
dari jaman jebot juga udah pada pakai. Ujung-ujungnya report.

4. Multidimensional Analysis (OLAP Analysis) – Memanfaatkan design
data yang ada di nomor 1 tadi dengan memberikan kemampuan kepada user
untuk melakukan analysis multidmensi. Seperti melakukan pivot table
dan pivot charting di excel mungkin penjelasan secara mudahnya.
Diatambah dengan statistik dan kemampuan untuk melakukan forecast
dengan memasukkan parameter-parameter tertentu vendor biasa
menyebutnya dengan data mining.

5. Drill Down dan Drill Through. Point 3 dan 4 tadi harus
memungkinkan user untuk melakukan drill down – membreakdown informasi
pada level yang lebih detail – misalnya dari summary pembelian
customer sampai product yang dibelingnya. Dan drill through – dari
data product tadi kita bisa click untuk mendapatkan trend dari setiap
product.

6. Dashboarding – Menampilkan informasi-informasi dalam bentuk
summary data. Biasanya populer dalam bentuk Chart yang dimana dengan
sekali melihat kita bisa tahu apa yang terjadi dengan business kita
dan bagaimana follow upnya.

7. Personalization – 3, 4, 5, 6 diatas akan percuma bila kita tidak
dapat melakukan personalisasi data. Kita akan kebanyakan informasi
yang mungkin tidak kita butuhkan. Kita seharusnya bisa memilih report
yang saya butuhkan a,b,c,d. Dashboard saya berisi informasi x,y,z.
Data-data yang tampil pada layar kita hanya data-data yang relevan
dengan pekerjaan dan tanggung jawab kita.

8. Alerting and Collaboration. Sistem BI kita hendaknya dapat
mengingatkan kita bila ada performance yang membutuhkan perhatian
kita. Kita dapat memasukkan action plan – menunjuk Person In Charge -
dan memonitor apakah action plan tersebut sudah terlaksana atau
belum. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan e-mail, mobile
devices, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar